Dimuat di Majalah Sekar
4:09:00 AMHai...hai...tulisan ini pernah dimuat di Majalah Sekar, edisi 115 bulan agustus 2013. Tulisan ini hanya sekedar cerita tentang fenomen...
4:09:00 AM
Hai...hai...tulisan ini pernah dimuat di Majalah Sekar, edisi 115 bulan agustus 2013. Tulisan ini hanya sekedar cerita tentang fenomena yang sering terjadi sekarang. Apalagi dengan adanya Social Media yang marak. Oke, simak yah...Moga bermanfaat. Monggoooo.....
Kata Hati:
Cinta Lama Bersemi Kembali
Oleh: Dian
Andari Yuan
Cinta itu kembali datang tiba-tiba.
Setelah lima
belas tahun sempat hilang dari kehidupanku. Aku mengungkapkannya seperti angin,
yang kadang berhembus, kadang tidak. Begitupun dengan kehadirannya. Dia
membuatku penasaran. Cinta lama yang pernah bersemi kini merekah kembali.
Sayangnya, saat ini bukan waktu yang tepat. Dulu cinta itu boleh bebas bermain
dalam hati dan pikiranku, tapi kini, semua itu terlarang. Sebuah keluarga kecil
telah kumiliki, begitu juga dengan dia. Dia yang pernah meninggalkanku kini
dengan mudahnya masuk kembali dalam pikiran dan kehidupanku. Salah besar
rasanya jika aku tetap bermain dengan perasaan cinta lamaku. Sebuah percakapan dengannya
di jejaring sosial yang membuat aku teringat pada masa lalu. Ah, memang indah,
tapi menyakitkan, karena semuanya harus diakhiri
sebelum terlambat. Aku pun tidak ingin ada perpisahan kedua yang sangat
menyakitkan seperti dulu.
Tak mudah memang untuk melupakan
cinta yang pernah ada diantara aku dan dia. Hingga akhirnya kami tenggelam
dalam kisah masa lalu. Hanya sebatas mengenang karena aku tidak ingin terlalu
jauh. Aku takut dan tak ingin orang-orang terdekat kami tersakiti karena cinta
lama yang bersemi kembali.
Semua harus dihentikan. Harus!
Wajah-wajah orang yang sangat aku kasihi berkelabat dalam pikiranku. Wajah Suami
dan anak-anakku silih berganti menghapus keraguanku untuk melupakannya. Ya, aku
mencintai mereka. Aku tak ingin perasaan semu di masa lalu menghancurkan
keharmonisan keluargaku. Aku harus berani merasakan sakit untuk yang kedua
kalinya. Aku harus melupakannya…lagi. Teringat kembali ke lima belas tahun silam, dia pergi
meninggalkanku bersama cinta yang masih tersisa. Dan kini, aku yang harus
mengambil keputusan itu. Melupakannya bersama kisah masa lalu. Kisah masa lalu yang
tidak boleh terkenang kembali. Aku harus melupakannya. Aku tidak ingin lebih
banyak yang tersakiti karena permainan cinta masa lalu antara aku dan dia. Dan
keluarga kecilnya pun pasti berharap demikian, berharap cintanya tak terbagi
dengan siapapun. Demi keluarga kecilku, aku pun mengakhirinya***